Kadangkala yang berbicara bukan lidah,
Tapi hati yang pasrah
Kadangkala yang luka itu bukan badan,
Tapi jiwa yang menekan
Kadangkala yang pedih itu bukan dada,
Tapi perasaan yang bergelora
Kadangkala yang menangis bukan mata,
Tapi jiwa yang lara
Kadangkala yang terhiris itu bukan jari,
Tapi hati yang sepi
Kadangkala yang melangkah itu kaki,
Tapi yang menahan itu hati
Selalunya tak dapat kita jelaskan,
Tapi jelas terluah dengan perasaan.
-A. samad saeed-
No comments:
Post a Comment